Desakan mundur yang terbaru untuk Nurdin terjadi di depan mata pria Makassar itu sendiri ketika Indonesia menghadapi Uruguay di laga persahabatan, Jumat (8/10/2010). Dalam laga yang berkesudahan 1-7 untuk La Celeste itu, suporter yang hadir SUGBK meneriakkan yel-yel "Nurdin Turun" dalam beberapa kesempatan.
Momen itu sendiri bertepatan dengan hadirnya Presiden SBY. Boleh jadi masyarakat ingin SBY tahu kalau mereka kecewa dengan kinerja Nurdin dan anak buahnya dalam menjalankan roda kompetisi yang berbuntut pada terpuruknya prestasi timnas.
Hal itu terlihat dari posisi Indonesia yang sempat berada di rangking 80 besar dunia tujuh tahun silam, sebelum era Nurdin. Dalam dua kali periode kepemimpinan pria yang juga eks narapidana itu, 'Merah Putih' kini terpuruk di urutan 138 dan tertinggal dibanding Thailand, Singapura, Malaysia atau bahkan Vietnam, di Asia Tenggara.
Kepempimpinan Nurdin, yang selalu mengaku PSSI sudah berjalan dengan baik di bawah komandonya, bukannya tanpa gangguan. Sejumlah usaha telah dilakukan untuk membawa "angin segar" ke PSSI dengan cara menggesernya, termasuk lewat Kongres Sepakbola Nasional (KSN).
Akan tetapi, langkah yang disebut terakhir itu pun belum mempan. Nurdin berlindung di balik tameng statuta FIFA, di mana kepengurusannya saat ini masih diakui secara sah oleh FIFA melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) April tahun lalu.
Masalahnya, suporter Indonesia tampaknya juga sudah semakin gerah dengan situasi persepakbolaan Indonesia saat ini, misalnya JakMania, kelompok suporter klub ibukota Persija Jakarta.
"Pengawasan APBD haruslah diperbaiki, supaya uang tersebut jelas ke mana alirannya. Selain itu, berkaca dari laga uji coba timnas Indonesia dengan Uruguay, banyak masyarakat yang menginginkan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid untuk mundur. Hal itu meyakinkan kami para suporter, (bahwa) tidak hanya suporter yang menginginkan Nurdin turun dari jabatannya," ungkap Ketua Harian Jak Mania Danang Ismartani dalam acara diskusi di Hotel Sahid, Senin (11/10/2010) sore WIB.
"Kami para suporter juga sepakat akan melakukan pergerakan massa di tiap-tiap daerah. Tentunya demi menurunkan Nurdin dari dari Ketum PSSI," tegas Danang.
Timnas Piala AFF yang akan dihelat di Indonesia bulan Desember mendatang niscaya akan menjadi ujian terakhir bagi Nurdin beserta jajarannya. Jika nanti tim sepakbola Indonesia gagal berjaya, untuk kesekian kalinya, mestinya Nurdin juga bisa sadar diri dan segera meletakannya jabatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar